Fonologi, morfologi, sintaksis, semantik (Klasifikasi Bahasa dalam Studi Linguistik)

Studi linguistik mengklasifikasi bahasa dalam empat subsistem
1. subsistemfonologi
2.subsistem morfologi,
3.subsistem sintaksis, dan
4.sub sistem semantik

subsistem fonologi mempelajari satuan bunyi dan satuan fonem. subsistem morfologi mempelajari struktur intern kata dengan satua-satuan morfem sebagai pembentuknya. subsistem sintaksis mempelajari tata kalimat yang juga di dalamnya terdapat satuan pembentuk kalimat itu. subsistem semantik mempelajari makana.

berbeda dengan tataran subsistem sebelumnya, satuan-satuan yang ada pada studi semantik berupa satuan-satuan yang ada pada tataran subsistem-subsistem yang lain. satuan-satuan yang menjadi objek pemahaman makana adalah satua-satuan struktural yang tercakup dalam ketiga subsistem itu. pertanyaanya, apakah satuan-satuan yang ada pada pada subsistem fonologi, morfologi dan sitnaksis selurauhnya menampilkan makna? pemilahan cakupa keempat subsistem dalam kaitanya dengan studi makan dapat ditunjukkan melalui analisis teks sebuah lagu jenaka dibawah ini
#
jari manis: entihk          ,            enthik     paten-ana               si temunggu;
                 "Kelingking, Kelingking          mati-suffiks IMP    si jari tengah

kelingking: Temunggul      Dosane      apa ?
                 "jari tengah      dosa-nya   apa

jari manis: Temunggul       dosa-ne       ng-  ungkul- ungkul-i
              "Jari Tengah        dosa-nya     N- ungul- ungul-     i"

Telunjuk: aja       dhi,    sedulur  tuwa      ala   - ala    malati
               "jangan dik    saudara tuwa      jelek-jelek  bertuah

teks diatas merupaakan contoh yang digunakn untuk menunjukkan cakupan sistemik bahasa, mulai dari subsistem fonologi, morfologi, sintaksi, sampai pada subsistem semantik. konstituen (unsur pembentuk_ makna teks diatas dapat dikaji melalui keempat aspek sistemik linguistik dibawah ini.
               


1.1 sub sistem fonologi

satuan bunyi bahasa yang menjadi satuah terkecil dalam bahasa, dipelajari dalam dua cabang ilmu yaitu fonetik dan fonologi. fonetik mempelajari proses produksi, realisasi, serta pemahaman bunyi-bunyi bahasa melalui idera pendengar, sedangkan fonologi mempelajari fungsi satuan-satuan bunyi bahsa sebagai satuah bahasa yang memiliki fungsi pembeda makana. Trubetzkoy menjelaskan bahwa fonologi berkenaaan dengan organisasi ujaran dalam bahasa tertentu, atau berkenaaan dengan sistem dan pola-pola bunyi yand terdapata dalam bahasa 

satuan bunyi bahasa terkecil yang  memiliki fungsi pembeda makna disebut fonem. sebagai sebuah satuan terkecil, fonem-fonem yang terdiri atas vokal (v) dan konsonan (k) tidak tersusun secara acak. steiap bahasa memiliki kaidah fonnotaktik, yaiut kaidan penyusunan fonem. pada teks diatas ditemukan struktor fonotaktik VKKVK pada kata enthik, KV pada partikel si,... VKV pada kata apa, ala, aja, KVKV pada kata  dosa , tuwa.

fonem konsonan dan fokal dalam ala dan aja, tidak mempunyai makana tapi berfungsi untuk membedakan makana dimana konsonan /l/ dan /j/ berfungsi untuk membedakan makana diantara keduanya.


1.2. subsistem morfologi

kajaian morfologi merupakan studi struktur intern kata. satuan-satuan fonem membentuk satuan yang lebih besar menjadi satua yang terkecil pada tataran morfologi. satuan terkecil pada subsistem morfologi adalah morfem, sedangkan satuan terbesar adalah kata. secara garis besar. morfologi mempelajari bentuk kata, proses pembentukan (proses morfologis), dan makna, dalam hal ini makna gramatikal morfem, berdasarkan kemungkinanya buntuk berdiri sendiri sebagai  kata, morfem dibedakan menjadi dua jenis yaitu morfem bebeas dan morfem terikat. morfem bebeas adalah morfem yang memiliki kemungkinan untuk beridir sendiri sebagai tanpa kata melalui proses perangkaian dengan morfem lain . morfem terikata adalah morfem yant tidak memilliki kemungkinan untuk berdiri sendiri sebagai kata dan tidak dapat menjadi dasar/ akar kata. 

pada teks diatas ditemukan morfem terikat yang berupa:
-prefiks nasal (a) m- (Pada kata malati)
-sufiks e/ne (pada kata dosane, dan
-konfiks ng-i (pada kata ngunkul-ungkuli)

1.3 subsistem sintaksis


pada tataran sintaksis, kata yang merukana satuan pada morfologi menjadi satuan terkecil pada kalimat. satuan -satuan lain yang leibh besar adalah fasa, klausa, dan kalimat sebagai satuan tebesar. pemebentkan laimat memerlukan alat sintaksis. alat sintaksis merupakan kaidah yang harus dipenuhi agar sebuah rangkaian satuan-satuan kalimat membentuk satuan kalimatnya yang bermakana. alat-alata sintaksis berpa urutan kata, bentuk kata, intonasi, dan partikel atau kata tugas. 

kajian sintaksis secara garis besar dapat dipilahkan menjadi tiga komponen gramatika. yakini kajian fungsi, kategori dan peran . fungsi gramatikal merupakan komponen struktur kalimat yang berpa tempat-tempat dalam struktur yang harus diisi oleh satuan gramatikal dengan ktegori tertentu. komponen struktur yang berupa temat adalah subjek (s), prediakt (p), objek (0), ,dan keterangan (k). ktegori gramatikal adalah kelas kata satuan-satuan konstituen kalimat yang mengisi fungsi-fungsi gramatikal. pengklasifikasian kata ini dtetapkan sesuai dengan makan kata satuan tersebut secara referensial. dalam kalimat polisi menangkap pencuri,  misalnya, makna kata polisi dan pencuri menunjuk "benda" yang berupa manusia, sedangkan makan kata menangkap menunjuk "tindakan". kata polisi dan pencuri diklasifikasikan dalam stau kelas yaitu nomna, sedangkan kata menangkap diklasifikasikan dalam kelas verba. peran gramatikal adalah ciri makna gramatikal satuan pengisi fungsi0fungsi gramatikal yang mengacu pada hubugnan antara fungsi0fungsi yang ada dalam struktur kalimat. dalam hal ini kalimat tidak akan berterima/ bermakana jika rangkaian satuan-satuan kalimat itu tidak mengisi fungsi-fungsi gramatikal. fungsi0fungsi dalam kalimat disusun sesuai dengan kaidah urutan tertentu, misalnya S-P-O (subjek., predikat, objek). kesalah urutan gramatikal seperati penempatan fungsi-fungsi taidak akan menghasilkan sebuah kalimat yang bermakana. selain itu , fungsi dalam kalimat harus diisi oleh satuan ang memiliki bentuk dan kategori yang sesuai dengan fungsi yang ditempati. pada fungsi predikat misalanya, kata yang berfungsi sebaagi presdikat harus memiliki strutur yang dapat menyatakan makna gramatikal dan memiliki kategori tertentu sesuai dengan makna kalimat secara keseluruhan.

1.4 subsistem semantik. 

seperti telah dijelaskan diatas , satuan-satuan yang dikaji dalam semantik adlah satuan-satuan yang ada pada satuan-satuan subsistem yang lain. satuan subsistem pada fonologi tidak ditemukan makna tetapi detemukan satuan yang berfungsi sebagai pembedamakana. pada tataran morfologi dtemukan morfem yang meimiliki makna gramatika dan morfem yang meiliki makna leksikal morfem yang menampilkan makna gramatikal pada teks puisi diatas adalah: N (ng-) pa-ana-e, N (ng-) -i. morfem yang memiliki makna leksikal antara lain : dosa, ngunkuli, patenana dan seterusnya . semantik mencakup studi makana satuan =-satuan konstituen pembentuk kata dan kalimat . pada sintaksi yang dapat menyatakan hadirnya hubungan antara satuah bahasa degnan acuan yang ada diluar bahasa. peran sintaksis berkenaan dengan makana satuan-satuan sintaksis yang membangun makna gramatikal kalimat. 

istilah-istilah yang berkenaan dengan studi semantik adalah: leksem, leksikal, leksikoon, leksikologi, dan leksikografi. leksem meruapan satuan terkecil dalam leksikon yan merupakan bahan dasar dalam proses morfologis (kridalaksana , 1989:9). leksikal adalah satuan erbesar dalam leksion yang merupakan konstituen semntis yang secara truktural berupa kata. istilah kata diugnakan dalam subsistem sintaksis. leksikon adalh keselurahan kosakata yang ada dalam sebuah bahasa. leksikologi adalah ilmu yang mempelajari leksikon-leksikon .lesikografi adalah lingusitik terapan yang mempelajari penyusunan kamus.

                                                                                                                             cited form (STUDI MAKNA)



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

NATURAL SEMANTIC METALANGUAGE (NSM)

Linguist Teaching : TEORI TEORI MORFOLOGI